PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ASPEK
HIGIENE DAN SANITASI
BAGIAN II (CUCI TANGAN PAKAI SABUN)
Latar belakang
Dari aspek
kesehatan masyarakat, khususnya pola
penyebaran penyakit
menular, cukup banyak
penyakit
yang
dapat
dicegah
melalui
kebiasan
atau
perilaku higienes dengan
cuci
tangan
pakai
sabun
(CTPS),
seperti
miisal penyakit diare, typhus perut,
kecacingan, flu burung,
dan bahkan flu babi yang kini cukup menghebohkan dunia.
Seperti halnya
perilaku buang
air besar sembarangan, perilaku cuci
tangan, terlebih cuci tangan
pakai sabun merupakan masih
merupakan sasaran
penting dalam promosi kesehatan, khususnya
terkait perilaku
hidup
bersih
dan
sehat. Hal
ini disebabkasn perilaku
tersebut masih sangat rendah, dimana baru
· 12% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun
setelah buang air besar,
· hanya 9% ibu-ibu yang mencuci tangan pakai sabun setelah
membersihkan tinja bayi dan balita,
· hanya sekitar 7% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun sebelum
memberi makan kepada bayi,
· baru 14% masyarakat cuci tangan pakai sabun
sebelum makan.
Dengan perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan menggunakan
air
bersih yang mengalir akan
dapat menurunkan kejadian diare
sampai 45%.
Mengapa perlu CTPS
Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan perilaku
yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku
cuci
tangan
pakai
sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan bermaterikan
peningkatan
cuci
tangan
tersebut.
Dengan
demikian dapat dipahami betapa perilaku
ini harus dilakukan, antara lain karena
berbagai alas an sbb:
a. Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan ratusan ribu anak meninggal
setiap tahunya.
b. Mencuci tangan dengan air saja tidak
cukup
c.
CTPS
adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling “cost-effective”
jika
dibanding dengan hasil yang diperolehnya.
Kapan harus cuci
tangan
Ada
5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saat-saat sebagai berikut:
a. Sebelum kanan
b. Sebelum menyiapkan makanan c. Setelah buang air besar
d. Setelah menceboki bayi/anak
e. Setelah memegang
unggas/hewan
Selain 5 waktu
kritis
tersebut,
ada
beberap
waktu
lain
yang
juga
penting
dan
harus dilakukancuci tangan, yaitu:
- Sebelum menyusui bayi
- Setelah battuk/bersin
dan membersihkan hidung
- Setelah membersihkan sampah
- Setelah bermain
di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)
Apa manfaat cuci
tangan
Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukancuci tangan pakai sabun, yaitu antara lain:
a. membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. mencegah penularan penyakit, seperti
disentr, flu burung, flu babi,
typhus, dll
c.
tangan
menjadi bersih dan bebas dari kuman
Bagaimana mencuci
tangan yang benar
2. Sabuni telapak tangan kita sampai berbusa secukupnya dengan sabun batang / cair yang dapat membunuh kuman.
3. Usap-usap kedua telapak tangan kita sampai rata.
4. Usap kedua bagian punggung tangan sampai merata.
5. Bersihkan jari dan kuku jari kita sampai bersih.
6. Bilas dengan air bersih yang mengalir sampai busa sabun tidak ada yang tersisa.
7. Lap tangan kita dengan lap tangan atau tisu yang bersih sampai kering.
Apa peran kader masyarakat
Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa
yang
berkesdaran
untuk
memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyai
peran yang sangat penting dalam promosi perilaku
cuci tangan pakai sabun, diantaranya adalah:
a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku CTPS
b. mengadakan kegiatan yang sifatnya “suatu gerakan”
cuci tangan pakai sabun sehingga dapat menarik
perhatian
masyarakat,
seperti
pada
hari
besar
kesehatan, pesta desa, dll
Sumber : Pamsimas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar