Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia, 2000).
Manfaat tersebut didapat karena olah raga memberi pengaruh pada:
a. Jantung
Otot jantung bertambah kuat dan bilik jantung bertambah besar, sehingga denyutan kuat dan daya tampung besar. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung. Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu sering (Strauss, 1979 dalam Kushartanti, 2007).
b. Pembuluh darah
Elastisitas pembuluh darah akan bertambah, karena berkurangnya timbunan lemak dan penambahan kontraktilitas otot dinding pembuluh darah. Elastisitas pembuluh darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah timbulnya hipertensi (Sukarman, 1987 dalam Kushartanti, 2007).
c. Paru-paru
Elatisitas paru-paru akan bertambah, sehingga kemampuan berkembang kempis juga akan bertambah (McArdle, 1986 dalam Kushartanti, 2007).
d. Otot
Kekuatan, kelentukan dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini disebabkan oleh bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistem penyediaan energi di otot (Brooks, 1984 dalam Kushartanti, 2007).
e. Tulang
Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kekuatan, kepadatan dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang (Fox, 1988 dalam Kushartanti, 2007).
f. Ligamentum dan tendo
Ligamentum dan tendo akan bertambah kuat, demikian juga perlekatan tendo pada tulang (Teitz, 1989 dalam Kushartanti, 2007).Pedoman program latihan bagi penderita diabetes melitus
Pedoman program latihan bagi penderita diabetes melitus (Rifkin: 1984 dalam Long, 1996).
a. Jenis senam; aerobik
b. Durasi; 30-60 menit (pemanasan, inti, dan pendinginan)
Tahapan senam: masing-masing tahap senam meliputi:
1) Lima sampai 10 menit pemanasan peregangan tungkai
2) 20-30 menit latihan aerobik dengan denyut jantung pada zona target (75-80% denyut jantung maksimal)
3) 15-20 menit latihan ringan dan peregangan untuk pendinginan
Hal-hal yang perlu di perhatikan adalah setiap program latihan, apapun macamnya harus mengandung unsur pemanasan, latihan inti dan pendinginan. Pemanasan dimaksudkan untuk mempersiapkan organ-organ tubuh beserta perangkatnya (termasuk enzim) agar mampu melakukan gerakan-gerakan dengan baik dan terhindar dari cedera. Lebih dari itu pemanasan juga dimaksudkan untuk mempersiapkan menghadapi latihan. Latihan inti disesuaikan dengan kemampuan, kemauan, keharusan dan keadaan. Latihan ini sangat spesifik, setiap kasus berbeda dan pada kasus yang sama pun satu orang dengan orang lain akan berbeda. Pendinginan dilakukan dengan cara mengurangi gerakan secara bertahap sebelum berhenti sama sekali. Merupakan suatu keharusan untuk melakukan pendinginan setelah latihan, sebab tanpa pendinginan dapat timbul rasa pusing, mual, muntah, bahkan bisa sampai pingsan. Pendinginan juga bermanfaat untuk mempercepat hilangnya rasa capai setelah latihan, sebab zat pelelah (asam laktat) akan segera kembali ke peredaran darah. Tahap-tahap senam seperti yang diungkapkan Sumarni (2008) adalah:
1) Pemanasan 1
Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan keatas seluruh bahu. Kedua tangan bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan tubuh.
2) Pemanasan 2
Berdiri di tempat, angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan secara bergantian, namun tangan diangkat ke kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.
3) Inti 1
Posisi tegap berdiri, kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
4) Inti 2
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap ditempat. Tangan kanan diangkat kekanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri di tekuk hingga telapak tagan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
5) Pendinginan 1
Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus kedepan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara bergantian.
6) Pendinginan 2
Posisi kaki bentuk hurut V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke atas dengan membentuk huruf V.
Gerakan Senam Diabetes
Gerakan kaki.
Posisi awal: duduk tegak diatas sebuah kursi jangan bersandar.
Latihan 1 (10 kali)
1. Gerakan jari-jari kedua kaki seperti membentuk cakar
2. Luruskan kembali
Latihan ke 2 (10 kali)
1. Angkat ujung kaki, tumit tetap diletakkan diatas lantai
2. Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali
Latihan ke 3 (10 kali)
1. Angkat kedua ujung kaki
2. Putar kaki pada pergelangan tangan, ke arah samping
3. Turunkan kembali ke lantai dan gerakan ke arah tengah
Latihan ke 4 (10 kali)
1. Angkat kedua tumit
2. Putar kedua tumit ke arah samping
3. Turunkan kembali kelantai dan kembali ketengah
Latihan ke 5 (10 kali)
1. Angkat salah satu lutut
2. Luruskan kaki
3. Gerakan jari-jari kaki ke depan
4. Turunkan kembali kaki, bergantian dengan kaki yang lain
Latihan ke 6 (10 kali)
1. Luruskan salah satu kaki diatas lantai
2. Kemudian angkat kaki tersebut
3. Gerakan ujung-ujung kearah muka
4. Turunkan kembali tumit kelantai
Latihan ke 7 (10 kali)
Seperti latihan ke 6, tetapi kali ini dengan kedua kaki bersamaan
Latihan ke 8 (10 kali)
1. Angkat kedua kaki, luruskan dan pertahankan posisi tersebut
2. Gerakan kaki pada pergelangan kaki, ke depan dan ke belakang
Latihan ke 9 (10 kali)
1. Luruskan salah satu kaki dan angkat
2. Putar kaki pada pergelangan kaki
3. Tuliskan di udara pada kaki angka 0 s/d 10
Latihan ke 10 (10 kali)
1. Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan ke dua kaki, setelah itu di sobek-sobek.
Kumpulkan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkan diatas lembaran koran lainnya. Bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.Download Artikel Senam Diabetes Mellitus lengkap Klik dibawah :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar