Copy of foto danau batur

Followers

Advertisement (468 x 60px )

Latest News

Jumat, 27 Mei 2011

DERITA ANAK YATIM - PIATU PADA KELUARGA DENGAN HIV & AIDS

Ahmad Kholid


Editor : Ahmad Kholid

DEFINISI ANAK YATIM
Maternal orphan (anak yatim) adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang mana ibu atau mungkin bapaknya telah meninggal dunia (termasuk anak yatim piatu).
Paternal orphan (anak piatu) adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang mana bapak, dan mungkin ibunya telah meninggal dunia (termasuk anak yatim piatu).
Double orphan (anak yatim piatu) adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang mana ibu dan bapaknya telah meninggal dunia.
Walaupun data statistik yang tersedia saat ini adalah data tentang anak yatim yang berusia di bawah 15 tahun, namun Children on the Brink 2004 akan melaporkan data perkiraan tentang anak yatim yang berusia di bawah 18 tahun, untuk menyesuaikan dengan definisi anak-anak yang disebutkan dalam Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak.
Sebagian besar anak-anak yatim akibat AIDS hidup di negara-negara berkembang, dan kebanyakannya (82 persen) tinggal di Sub-Sahara Afrika. Akibat penyebaran infeksi ini, jumlah anak-anak yang telah kehilangan orang tua mereka akibat AIDS kini mulai meningkat di beberapa kawasan lain, termasuk Asia, Amerika latin dan Karibia serta Eropa timur.

Prosentase jumlah anak yatim yang berusia di bawah 15 tahun, kawasan dan faktor penyebab, 1990-2010.



Walaupun tidak tersedia perkiraan yang tepat, namun ada lebih banyak anak-anak yang rentan akibat dampak HIV/AIDS. Kerentanan ini disebabkan oleh faktor kemiskinan, kelaparan, konflik bersenjata dan praktik-praktik perburuhan anak yang merugikan, di samping ancaman-ancaman lain, yang semuanya menjadi pemicu atau dipicu oleh wabah tersebut. Di negara-negara yang paling terkena dampaknya, para orang tua, kerabat dewasa, guru, pekerja layanan kesehatan dan pihak-pihak lain yang diperlukan untuk dapat bertahan hidup, pembinaan dan perlindungan terhadap anak-anak mengalami hambatan akibat jumlahnya yang tidak sebanding. Jutaan anak-anak hidup bersama orang tua mereka yang sakit atau bahkan sekarat atau hidup dalam rumah tangga miskin yang mengambil anak-anak yatim. Masyarakat mereka telah dilemahkan oleh HIV/AIDS, demikian pula halnya dengan sekolah mereka, sistem pemberian layanan kesehatan serta jaringan bantuan sosial lainnya. Masalah-masalah yang kompleks dan saling berkaitan di antara anak-anak dengan keluarga mereka yang terkena dampak HIV/AIDS diilustrasikan dalam diagram di bawah ini.
  
Masalah Di antara Anak-anak dan Keluarga yang Terjangkit HIV/AIDS



Meskipun hanya sebagian anak-anak yang terkena dampak AIDS kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka, namun dampaknya sangat besar terhadap mereka. Dalam keadaan normal, kematian salah satu orang tua mereka tidak terkait dengan kematian orang tua mereka yang lain.
Namun dikarenakan HIV adalah penyakit yang menular melalui hubungan seks, maka kemungkinan kedua orang tua mereka akan mati bila salah satu di antaranya tertular adalah sangat tinggi. Di samping itu, banyak anak-anak kehilangan kedua orang tua mereka dalam waktu relatif singkat. Menurut perkiraan, pada tahun 2010 jumlah anak-anak di benua Sub-Sahara Afrika yang akan kehilangan kedua orang tua mereka akibat AIDS diperkirakan meningkat menjadi 8 juta, dari 5,5 juta yang tercatat di tahun 2001. Dikarenakan oleh penyebaran wabah ini, maka kecenderungan serupa diperkirakan dapat juga terjadi di kawasan-kawasan lain di dunia ini.

Jumlah anak yatim piatu di Afrika sub-Sahara meningkatkan akibat HIV/AIDS



Anak-anak sangat mungkin terkena dampaknya karena orang tua mereka jatuh sakit dan meninggal dunia, sehingga mereka rentan terhadap penderitaan yang berkepanjangan seperti yang sering ditandai oleh:
Kesulitan ekonomi - Dengan terancamnya sumber daya perekonomian keluarga dan tabungan yang dihabiskan untuk biaya perawatan, maka kapasitas rumah tangga untuk menyediakan kebutuhan pokok anak-anak menjadi berkurang. Semakin banyak anak-anak yang terpaksa mengambil-alih tanggungjawab yang berat untuk menghidupi keluarga mereka.
Kurang cinta kasih, perhatian dan kasih sayang - Hilangnya salah satu orang tua mereka sering mengakibatkan anak-anak tersebut dilepas tanpa memperoleh pengasuhan yang responsive secara terus-menerus. Stimulasi antar pribadi dan lingkungan serta kasih sayang dan kesenangan mereka mungkin juga terampas.
Berhenti sekolah - Tekanan ekonomi dan tanggung-jawab untuk merawat orang tua dan adik-adik mereka dapat menyebabkan anak-anak berhenti sekolah, walaupun mungkin orang tua mereka masih hidup.

Tidak ada komentar:

Anda Pengunjung Ke :