Copy of foto danau batur

Followers

Advertisement (468 x 60px )

Latest News

Minggu, 20 Februari 2011

7 TAHAP PERENCANAAN STRATEGIS PROMOSI KESEHATAN

Background


7 TAHAP PERENCANAAN STRATEGIS PROMOSI KESEHATAN


By : Ahmad Kholid


Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai pada hasil pelaksanaan tetapi tidak selalu masuk ke detail tentang metode atau mengukur hasil. Perencanaan strategis mengacu pada perencanaan sebuah kegiatan berskala besar yang melibatkan berbagai intervensi pada patner yang berbeda dan bertahap.

Pada “English white paper on Public Health” disebutkan bahwa perencanaan strategis mengacu pada kebutuhan yang telah digabungkan dan kebijakan yang terkait. Ewles dan Simnett (1995) menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan strategi meliputi :

1.       Identifikasi kegemaran patner

2.       Diagnose, yaitu identifikasi kemana dan bagaimana kita menginginkan sesuatu yang berbeda

3.       Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan

4.       Pembangunan, kebutuhan untuk merubah permintaan sesuai dengan apa yang dicitakan dan apakah Program yang ada sejalan dengan harapan.

5.       Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai apa yang akan dilakukan selanjutnya

 

Model Perencanaan Promosi Kesehatan

Menurut Ewles dan Simnett (1995), kerangka kerja perencanaan promosi kesehatan dapat meliputi :

 

Stage 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas

Identifikasi kebutuhan dan prioritas memerlukan penelitian dan penyelidikan, atau mungkin dengan menyeleksi sebagian klien dilihat dari kasus yang menjadi problem. Identifikasi kebutuhan dapat dilakukan dengan melakukan penyelidikan/penelitian secara berurutan terhadap keadaan klien, bertanya langsung kepada klien tentang topik terkait informasi dan nasehat yang mereka perlukan. Selain itu, identifikasi dapat juga melihat pada cataan kasus untuk dapat mengidentifikasi topik yang bersifat umum. Contoh: tim kesehatan mungkin mengetahui bahwa banyak orangtua bermasalah dengan pola tidurnya, oleh karena itu pimpin atau beri arahkan kepada mereka untuk melakukan set up di klinik masalah tidur.

Model perencanaan lainnya dimulai dari perbedaan pint, contoh: pada Model perencanaan Tone’s (Tones, 2010) memulai dengan menetapkan tujuan promosi kesehatan yang kemudian dianalisa untuk menetukan intervensi pendidikan/promosi kesehatan yang tepat. Intervensi yang dilakukan dimodifikasi dengan merujuk karakteristik pada kelompok target, dan detail rencana program prendidikan. Model perencanaan Tone’s fokus pada intervensi pendidikan, keberlangsungan dari strategi nasional pada promosi kesehatan melengkapi tujuan promosi kesehatan dalam pelaksanaan. Menurut Minkler, M. Ed. (1997) model perencanaan dimulai dengan menyusun atau mengatur sebuah kelompok kerja untuk mengkaji ulang (review) masalah dan identifikasi proyek promosi kesehatan yang sesuai dengan kasus/masalah yang ada.

 

Stage 2: Mementukan tujuan dan target

Tujuan mengacu pada goal dengan meningkatkan kesehatan di beberapa area, contoh: mengurangi konsumsi alcohol karena berhubungan dengan terjadinya gangguan kesehatan. Objek atau sasaran membuhkan pernyataan spesifik dan harus merupakan pernyataan yang mengaktifkan objek bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang dicita-citakan bersama. Objek atau sasaran kemudian diarahkan untuk diberi pendidikan, menciptakan kebiasaan yang sehat, mengacu pada kebijakan yang terkait, dan menganalisa proses serta hasil kelingkunga. Pendidikan objek/sasaran mungkin memutuskan beberapa kategori meliputi:

1.       Level pengetahuan klien (objek) bertambah, terkait dengan masalah yang dibahas dalam promosi kesehatan

2.       Affektif klien (objek) mengalami perubahan menuju pola hidup lebih sehat, yang dapat dilihat pada perubahan tingkah laku dan kepercayaan

3.       Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/ semakin mahir pada kompetensi dan ketrampilan baru.

Target promosi kesehatan dapat meliputi tambaha sebagai berikut :

a.       Perubahan kebiasaan, meliputi perubahan gaya hidup dan peningkatan pelayanan. Contoh: mengurangi kebiasaan merokok

b.      Perubahan pada kebijakan kesehatan

c.       Peningkatan partisipan dalam proses pelaksanaan dan kemampuan untuk bekerjasama. Contoh: meningkatkan/menggerakkan komunitas (partisipan) di sector dalam guna mendukung program Indonesia sehat MDGs 2014.

d.      Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat, contoh membudayakan membuang sampah pada tempatnya.

 

Stage 3: Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian tujuan

Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan promosi kesehatan yang akan dicapai dan memperhatikan segi objek, artinya metode yang digunakan mampu memberi reflek pada objek/target yang dituju.


Metode tertentu terkadang tidak cukup efektif digunakan pada objek tertentu. Misalnya, pada promosi kesehatan yang diadakan pada sekelompok kecil akan lebih efektif dalam memberikan pendidikan dan melihat terjadinya perubahan perilaku pada objek sebagai hasil dari pelaksanaan sehingga metode pengajaran dapat dilakukan oleh individu atau sekelompok kecil tim kesehatan. Sedangkan, pada taraf komunitas, metode promosi keehatan akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara beerjasama dengan pemerindah daerah yang terkait guna mendukung pelaksanaan promosi kesehatan yang akan dijalankan. Media massa juga dapat menjadi metode promosi kesehatan pada cakupan objek yang lebih kompleks lagi. Melalui media massa akan lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan terhadap topic kesehatan, akan tetapi kurang efektif untuk mengukur atau menilai terjadinya perubahan perilaku dari objek sasaran. Oleh karena itu, dalam pemilihan metode promosi kesehatan harus selalu menghubungkan antara tujuan, objek yang menjadi sasaran, pengetahuan dan juga ketrampilan dari tim kesehatan sehingga topic kesehatan tidak hanya dimengerti tetapi mampu diterapkan dalam kehidupan sehingga diperoleh perubahan perilaku menuju kearah kebiasaan pola hidup sehat.


Satge 4: Identifikasi sumber yang terkait

Ketika objek dan metode telah diputuskan, tingkat perencanaan selanjutnya adalah mempertimbangkan mengenai sumber spesifik yang dibutuhakan dalam mengimplementasi strategi pelaksanaan. Sumber dapat berupa dana, ketrampilan dan keahlian, bahan seperti selebaran atau kotak pembelajaran, kebijakan yang menarik, rencana, fasilitas dan pelayanan.


Stage 5: Menyusun metode rencana evaluasi

Evaluasi harus berhubungan tujuan/sasaran yang telah disusun sebelumnya tetapi dapat diusahakan lebih dari tujuan yang telah ditapkan atau kurang dari yang dicita-citakan. Evaluasi dapat kita lakukan dengan menanyakan pada partisipan mengenai pemahaman informasi pada akhir sesi atau dapat juga dalam bentuk lebih formal seperti dengan menbagikan kuisioner kepeda peserta/partisipan untuk diisi sesuai apa yang dipahami atau dimengerti setelah pelaksanaan promosi keehatan.


Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan

Penyusunan rencana pelaksanaan merupakan tindakan yang meliputi penulisan detail rencana pelaksanaan, seperti identifikasi topik/masalah, orang yang akan menyampaikan informasi terkait dengan topic, sumber yang akan digunakan, rentang waktu hingga tahap rencana evaluasi.


Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan

Merupakan tahap yang penting untuk selalu diperhatikan mengenai hal yang harus dan tidak harus dilakukan, sehingga tidak terjadi masalah yang tidak diharapkan. Pelaksanaan atau implementasi promosi kesehatan perlu direncanakan supaya dalam kenyataannya partisipan diharapkan mampu menyerap atau menerima, mengerti, memahami dan mau serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga diperoleh perubahan perilaku menjadi lebig sehat. hasil atau out-put yang ditunujukkan oleh partisipan setelah dilaksanakan promosi keehatan menjadi bahan dalam penusunan evaluasi.

 

Reference :

Ewles, L., & Simnett, I., (1995). Promoting Health – A Practical Guide, London : Scutari Press
Stanhope, M. dan Lancaster, J (1998). Community Health Nursing: Process and Practice for promoting Health , St. louis: Mosby Company.

Minkler, M. Ed. (1997). Community Organizing & Community Building for Health. Rutgers State University Press.

Keith Tones and Jackie Green, (2010). Health promotion : planning and strategies, 2nd ed., London : SAGE



Tidak ada komentar:

Anda Pengunjung Ke :